Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

10 Fitur Yang Harus Anda Implementasikan Dari Awalnya di Aplikasi Handphone


Ada beberapa rintangan dalam meningkatkan aplikasi handphone bagus untuk iOS atau Android. Misalkan, waktu membuat aplikasi (build time) yang lama, penampikan dengan argumen yang tidak logis dari App Store, fragmentasi piranti, dan ada banyak kembali. Dan karena perlu saat yang lumayan lama untuk mengirim up-date ke pemakai aplikasi, hidup Anda semakin lebih damai dan pemakai aplikasi Anda akan bahagia jika Anda telah menerapkan fitur-fitur berikut dari sejak awalnya meskipun fitur-fitur ini tidak ada hubungan dengan peranan khusus aplikasi Anda.

#1 Jatuh Treking dan Reporting

Anda perlu mengawasi jatuh yang terjadi di aplikasi Anda dari sejak awalnya karena jatuh tentu terjadi. Tanpa pengawasan jatuh, bagaimana Anda dapat mengetahui jika aplikasi Anda alami jatuh di handphone pemakai?

Meskipun iOS dan Android telah mempunyai mekanisme bawaan untuk mengawasi dan memberikan laporan jatuh, solusi-solusi dari service pihak ke-3 seperti Firebase Crashlytics dan Instabug tawarkan fitur-fitur tambahan yang bermanfaat, seperti sentralisasi pengawasan dan laporan jatuh untuk iOS dan Android secara bertepatan, integratif dengan beberapa layanan external, dan sebagainya.

#2 Logging

Jika Anda memakai beberapa layanan jatuh treking sama seperti yang disebut sebelumnya, mereka umumnya telah masukkan fitur logging yang komplet dan Sebaiknya anda memakainya. Atau Anda dapat memakai logging frame-work lain seperti CocoaLumberJack di iOS.

#3 App Analytics

App Analytics bisa menolong Anda pahami bagaimana pemakai aplikasi memakai aplikasi Anda. Misalkan, Anda bisa ketahui berapa banyak pemakai yang memakai satu fitur, berapa banyak pemakai yang aktif setiap harinya atau setiap bulannya, dan banyak.

Ada beberapa service pihak ke-3 untuk mengawasi dan memberikan laporan app analytics. Beberapa service seperti Firebase mempunyai tidak cuma pengawasan jatuh, tetapi juga app analytics.

#4 App Update Checker

Jika aplikasi Anda perlu ambil data dari server API, Anda perlu pastikan aplikasi Anda bisa "bicara" secara benar dengan server API itu. Tetapi secara berjalannya waktu, beberapa fitur baru kemungkinan membutuhkan peralihan di API endpoints atau bahkan juga perlu diberhentikan.

Di keadaan semacam ini, Anda tentu saja ingin supaya pemakai aplikasi memakai versus terkini aplikasi Anda supaya mereka dapat ambil data dari API baru itu dan tidak memakai API yang lama . Maka aplikasi Anda perlu selekasnya mengecek lebih dulu adakah versus baru saat aplikasi dibuka oleh pemakai.

Di iOS, Anda bisa ambil metadata dari aplikasi Anda dari iTunes Store dengan ambil data dari URL http://itunes.apple.com/lookup?id=, di mana URL itu akan kembalikan data dalam pola JSON. Dalam metada itu, Anda bisa ketahui versus yang terkini dan memperbandingkan versus itu dengan versus yang terinstal di handphone pemakai. Tetapi untuk Android kelihatannya tidak segampang itu untuk memperoleh metadata dari Play Store. Bila Anda ketahui langkah yang lain lebih gampang, minta komentar di bawah! Jalan keluar lain dengan memakai fitur Up-dateManager di Android.

Bila Anda meningkatkan aplikasi memakai React Native, Anda bisa memakai universal-update-checker library yang kami bikin di Hyperjump dan Firebase Remote Config untuk simpan versus terkini aplikasi Anda.

#5 Localization

Aplikasi Anda kemungkinan cuma ada di negara Anda sendiri yang hanya ada satu bahasa. Tetapi tidak berarti semua pemakai aplikasi Anda bisa memakai bahasa Anda dengan prima, misalkan, masyarakat negara asing. Anda kemungkinan berpikiran untuk mempedulikan mereka mungkin karena jumlah mereka tidak banyak. Tetapi kenapa Anda berpikiran begitu? Di mana empati Anda? Sedikitnya, aplikasi Anda perlu ada dengan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.

Untuk memberikan dukungan beberapa bahasa di aplikasi Anda tidak sulit. Anda perlu menghindar memakai text langsung di code. Misalkan, Sebaiknya anda memakai NSLocalizedString di iOS untuk simpan faktor string dan Android Resource Frame-work di Android.

#6 Accessibility

Aksesbilitas memiliki arti inklusivitas. Anda kemungkinan tidak mengetahuinya, tetapi pemakai aplikasi Anda kemungkinan banyak yang mempunyai tantangan-tantangan fisik saat memakai aplikasi Anda. Misalkan, mereka kemungkinan mempunyai pandangan yang jelek hingga sulit untuk membaca content di aplikasi Anda jika fontnya kekecilan.

Di iOS, Anda perlu membaca dan ikuti tutorial aksesbilitas di Human Interface Guidelines. Di Android, Anda perlu membaca dokumentasi bagaimanakah cara membuat aplikasi yang memberikan dukungan aksesbilitas.

Sedikitnya, aplikasi Anda perlu memberikan dukungan Dynamic Tipe Size di iOS dan Autosizing TextViews di Android.

#7 Fitur Flagging Sistem

Salah satunya hal yang paling menjengkelkan di peningkatan aplikasi handphone, khususnya di iOS, ialah proses ulasan App Store. Meskipun tahun-tahun ini proses ulasan telah makin cepat, fitur baru yang ingin Anda launching masih tetap memerlukan waktu untuk capai pemakai aplikasi Anda.

Untuk pecahkan permasalahan ini, beberapa pengembang aplikasi masukkan semua fitur-fitur yang hendak mereka launching setiap up-date, meskipun fitur-fitur itu kemungkinan tidak siap untuk di-launching. Mereka menyembunyikan fitur-fitur itu memakai mekanisme fitur flagging.

Misalkan Anda punyai fitur dark model baru untuk aplikasi Anda. Tetapi departemen pemasaran tidak siap untuk mempromokan fitur itu. Karena itu Anda bisa sembunyikan fitur itu dengan memutuskan sebuah faktor di server Anda, lalu aplikasi Anda membaca faktor itu. Saat pemasaran siap untuk melaunching fitur itu, Anda bisa isi faktor itu dengan nilai "enable" dan aplikasi Anda akan membaca faktor itu lalu melaunching fitur itu ke pemakai. Anda bahkan juga bisa melaunching fitur itu secara periodik dengan mekanisme fitur flagging semacam ini.

Ada beberapa service faksi ke-3 untuk fitur flagging. Bila Anda memakai Firebase, Anda bisa memakai Firebase Remote Config.

#8 Deeplinks Handler

Di world wide situs, tiap halaman situs umumnya bisa dijangkau melalu sebuah alamat URL. Tetapi di aplikasi handphone tidak semacam itu. Secara standar, pemakai tidak bisa masuk langsung ke monitor tertentu dalam aplikasi Anda lewat sebuah alamat URL. Anda perlu mengimplementasi Deep Link, atau Universal Links di iOS.

Dengan memakai deep links, pemakai aplikasi Anda bisa membagi sebuah alamat ke rekan-rekan mereka langsung tersambung ke salah satunya content atau monitor dalam aplikasi.

Ada beberapa jalan keluar untuk deep linking, seperti Adjust dan Branch.io, di mana mereka tawarkan fitur-fitur seperti analytics.

#9 Application Preferences Manajemen

Tiap fitur umumnya mempunyai seting yang bisa diubah. Misalkan, video di aplikasi Anda bisa jalan secara automatis atau mungkin tidak, sebuah link di aplikasi bisa dibuka memakai browser standar atau browser di aplikasi Anda (in-app browser). Bila Anda memberi pemakai kekuatan untuk sesuaikan fitur-fitur itu sesuai dengan selera dan keperluan mereka, pemakai aplikasi Anda akan menghargakan aplikasi Anda.

Saya belum mendapati jalan keluar yang gampang untuk ini. Saya memikirkan sebuah library di mana saya tinggal memberi dictionary yang berisi setting-setting yang bisa disamakan oleh pemakai, lalu library itu akan kembalikan sebuah halaman atau monitor Seting di mana pemakai bisa sesuaikan setting-setting itu. Jika Anda ketahui library semacam itu, silahkan komentar di bawah ya.

#10 Continuous Integration and Continuous Delivery

Fitur yang paling akhir ini sebetulnya bukan fitur dari aplikasi Anda. Tetapi saya masih tetap masukan di sini karenanya mekanisme Continuous Integration (CI) dan Continous Delivery (CD) yang betul, Anda akan mengirit beberapa waktu dan usaha yang akan datang, terlebih jika Anda kerja bersama developer lain dalam suatu team.

Dengan mekanisme CI/CD, Anda bisa melaunching fitur-fitur baru ke pemakai dengan percaya. CI/CD saat ini tidak sulit dan murah untuk disiapkan. Di Github, Anda bisa memakai virtual machine mereka untuk membuat, mengetes, dan melaunching aplikasi iOS dan Android gratis.

Jika Anda meningkatkan aplikasi memakai Flutter, Anda bisa ikuti panduan CI/CD untuk aplikasi Flutter memakai Azure Pipelines dan AppCenter.