Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Tips Membuat Laporan Arus Kas Simpel untuk UMKM dengan Aplikasi Laporan Keuangan


Salah satunya tipe neraca keuangan (financial pernyataan) yang perlu ada pada masa akhir akuntansi ialah laporan cash flow (pernyataan of aliran kas). Karena sebagai komponen penting dalam peningkatan bisnis, pemilik usaha harus pahami serta ketahui cara membuat laporan cash flow.

Masih tetap ada beberapa pelaku bisnis yang meremehkan laporan cash flow dan neraca keuangan lain. Pasti hal itu merintangi usaha berkembang. Belakangan ini Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan usaha micro dan kecil susah memperoleh pendanaan resmi satu diantaranya karena tidak adanya pendataan neraca keuangan.

Pemerintahan sudah coba menangani itu dengan membuat aplikasi neraca keuangan akuntansi namanya Lamikro. Dengan itu diharap proses pendataan yang sulit jadi lebih gampang dilaksanakan.

Tetapi saat sebelum memakai perangkat pembantu, pasti Anda harus pahami dasar-dasarnya lebih dahulu.

Karena itu dalam artikel ini kami khusus akan mengulas cara membuat laporan cash flow simpel supaya bisa dimengerti oleh mereka yang bergerak dalam bidang UMKM-sektor bisnis yang biasanya diatur langsung oleh si pemilik karena kebatasan sumber daya atau sumber.

Pengertian Laporan Arus Kas

Saat sebelum mengulas cara membuat laporan cash flow, pasti pertama kali kita harus memahami apakah itu laporan cash flow.

Siti Maria Wardayati dalam buku Pengantar Akuntansi: Perusahaan Jasa, Dagang dan Koperasi (2016) menerangkan jika pengaturan neraca keuangan dan laporan lain, yang terhitung laporan cash flow, sebagai kegiatan ke-3 pada proses akuntansi.

Kegiatan pertama ialah menyortir data ekonomi yang berkaitan untuk ditempatkan ke mekanisme akuntansi. Sementara kegiatan ke-2 ialah mengolah data dari kegiatan ekonomi yang sudah disaring itu. Didalamnya terhitung proses penjurnalan, pengaturan buku besar, neraca jalur, jurnal rekonsilasi, dan jurnal penutup.

Karena sebagai tahapan paling akhir, cara membuat laporan cash flow tidak dapat dilepaskan dari beberapa tahap awalnya.

Laporan cash flow nanti akan sanggup memberi info penting untuk pemakai, khususnya untuk menilai peralihan dalam asset bersih dan susunan keuangan perusahaan. Untuk pemilik usaha, laporan ini bermanfaat menjadi dasar mengaplikasikan taktik yang fleksibel dalam rencana hadapi peralihan dan kesempatan di masa depan.

Menurut Pengakuan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) 2, dasar saat membuat neraca keuangan yang diputuskan Ikatan Akuntan Indonesia, laporan cash flow berisi info mengenai cash flow sebuah perusahaan sepanjang masa tertentu dan dikelompokkan menurut kegiatan operasi/usaha, investasi, dan permodalan.

Kategorisasi Laporan Arus Kas

Akan susah ketahui cara membuat laporan cash flow yang bagus bila tidak paham apa yang terhitung tiga kegiatan yang diartikan di atas (operasi/usaha, investasi, dan permodalan). Aplikasi neraca keuangan dapat Anda menjadikan tools untuk mempermudah pengklasifikasian laporan cash flow.

Berikut contoh masing-masing:

1. Aktivitas operasi/usaha

● Akseptasi kas dari penjualan tunai

● Akseptasi kas dari berlangganan (piutang)

● Pengeluaran untuk bayar hutang berlangganan

● Pengeluaran untuk bayar hutang periode pendek

● Pengeluaran untuk pembelian peralatan

2. Aktivitas investasi

● Akseptasi hasil penjualan tanah

● Akseptasi hasil penjualan perlengkapan

● Pengeluaran untuk pembelian perlengkapan

● Pengeluaran untuk pembelian gedung

3. Aktivitas permodalan

● Akseptasi dari tambahan investasi

● Akseptasi hasil penjualan saham

● Pengeluaran untuk penarikan saham

● Pengeluaran untuk pembayaran hutang periode panjang dan sebagainya

Cara Membuat Laporan Arus Kas

Cara membuat laporan cash flow bisa dilaksanakan memakai dua sistem, langsung (direct aliran kas) dan tidak langsung (indirect aliran kas).

Beberapa perusahaan yang telah melantai di Bursa Dampak harus memakai sistem langsung. Dan perusahaan yang tidak atau memang belum tercatat, dapat memakai sistem langsung atau mungkin tidak langsung, yang perlu stabil. Misalkan sudah pilih sistem langsung, karena itu harus terus demikian pada laporan seterusnya.

Ketidaksamaan di antara cara membuat laporan cash flow langsung dan tidak langsung cuma berada pada bagaimana penyuguhan data dari aktivitas operasional. Dalam sistem langsung aktivitas operasional digolongkan ke kelompok tertentu, lalu dikasih info apa itu arus masuk atau keluar.

Sementara sistem tidak langsung, cash flow dalam kegiatan operasi dicatat dengan koreksi keuntungan bersih yang telah berada di laporan keuntungan rugi.

Adapun cara penyuguhan data pendataan investasi dan permodalan tidak mempunyai ketidaksamaan di antara sistem langsung atau tidak langsung.

Sesudah hitung kas bersih pada kegiatan operasi, investasi, dan permodalan, cara membuat laporan cash flow harus juga diperlengkapi dengan menulis jumlah kas bersih dari ke-3 kegiatan itu dan saldo awalnya kas.

Ingat jika dalam laporan cash flow kita ingin ketahui perubahan kas dalam masa tertentu. Aplikasi neraca keuangan dapat Anda menjadikan tools untuk mempermudah proses pembikinan laporan cash flow.

Cara membuat laporan cash flow di atas terlihat gampang. Laporannya juga relatif simpel karena yang dicatat sedikit. Makin mengalami perkembangan bisnis dan makin bertambah kegiatan berkaitan operasi, investasi, dan permodalan, maka semakin panjang juga hasil akhir laporan.

Salah satunya hal yang pantas dikenang dan seharusnya berada di luar kepala saat membuat laporan itu ialah pertanda kurung mengisyaratkan laporan keluar. Keseluruhan cash flow pada masing-masing kegiatan juga harus dikasih pertanda kurung bila rupanya negatif (pengeluaran semakin besar dari penghasilan).

Sebagai dasar cara membuat laporan cash flow yang betul, berikut beragam transaksi bisnis yang bisa digolongkan ke dua jenis cash flow, cash flow masuk (kontan in flow) dan cash flow keluar (kontan out flow):

1. Kontan in flow

● Hasil penjualan produk/jasa.

● Penagihan piutang dari penjualan credit.

● Penjualan aktiva masih tetap.

● Akseptasi investasi dari pemilik atau saham.

● Utang/utang dari pihak lain.

● Akseptasi sewa dan penghasilan lain.

2. Kontan out flow

● Pengeluaran ongkos bahan baku, tenaga kerja langsung.

● Pengeluaran ongkos administrasi.

● Pembelian aktiva masih tetap.

● Pembayaran hutang.

● Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.

● Pembayaran sewa, pajak, dividen, bunga dan pengeluaran lainnya.

Demikian cara membuat laporan cash flow yang bisa diaplikasikan oleh perusahaan apa saja, terhitung UMKM.

Ingat jika neraca keuangan apa saja, terhitung laporan cash flow, ialah dokumen yang paling bermanfaat karena bisa memudahkan siapa saja untuk ketahui keadaan kas sebuah perusahaan. Karena itu membuat laporan cash flow yang bagus adalah kunci meningkatkan bisnis.

Anda dapat melakukan dengan manual dengan meningkatkan cara membuat laporan cash flow sama seperti yang sudah diuraikan dalam artikel ini, atau manfaatkan aplikasi neraca keuangan akuntansi yang sekarang ini telah banyak tersebar di pasar.